Rabu, 21 Mei 2008

Manusia sorgawi

Awalnya saya tidak tertarik untuk membaca buku ini , melihat tebalnya saja sudah menimbulkan rasa malas . Tapi pada akhirnya saya membacanya juga, saya mulai membacanya pada hari Sabtu jam 9 malam , dan saya tidak bisa untuk berhenti membacanya , hingga jam 4 pagi saya membaca buku ini .
Setelah selesai membaca semua isi buku ini , saya merasa sangat terharu dan juga rasa malu pada diri sendiri . Ternyata apa yang selama ini saya rasa sudah melayani Tuhan Yesus , ternyata tidak ada apa – apanya bila dibandingkan dengan perjuangan pelayanan yang dilakukan oleh si Manusia Surgawi dari negri Cina ini yaitu si Liu Zhenying / si Yun .
Yun yang mengalami kesulitan dan tekanan yang luar biasa saja bisa memberitakan Firman Tuhan, menjadi saksi Nya dan mempertahankan Imannya dengan baik .
Tuhan Yesus , mampukan saya untuk lebih lagi melayani Engkau dan mampukan saya untuk mempertahankan Iman kepercayaan saya hingga Engkau datang kembali . Amin .
Jakarta , 18 April 2008
Greet Lisbeth S

Kegiatan Komsel Janur Asri 5







Kekuatan Sejati dan Kekayaan Sejati

KEKUATAN SEJATI

Paul Caram

Alkitab banyak membahas tentang masalah Kekuatan. Dalam Firman-Nya, Allah mengadakan suatu perbedaan besar antara orang-orang percaya yang kuat dan lemah. Ada beberapa cara khusus untuk menentukan kekuatan seseorang dan kekurangannya, dan inilah tujuan dari studi kita di Komsel. Firman Allah di Matius 24:10, banyak orang akan kecewa dan berpaling dari jalan Allah pada zaman ini. Mengapa? Karena mereka tidak kuat! Bila demikian, apakah yang dimaksud dengan ”kekuatan” itu? Kekuatan sejati adalah kemampuan seseorang untuk terus bergantung kepada Tuhan dalam segala situasi dengan mengandalkan Roh-Nya. Simson adalah contoh, seseorang yang kuat secara fisik, tapi lemah secara moral. Atau seseorang atlet angkat berat, bisa saja mengangkat beban sebesar 100 kg, tapi sangat lemah saat berhadapan dengan masalah, tidak dapat menguasai dirinya, mudah terluka, dan didominasi putus asa.

Hanya orang Kristen yang memiliki kekuatan dari Tuhan, yang dapat meraih kemenangan, karna hanya orang-orang yang kuat dalam Tuhan akan berada diantara pemenang (Wahyu 21:7). Kekuatan rohani kita dapat diukur dengan beberapa hal, antara lain;

  1. Hikmat.

Hikmat dari Tuhan adalah kekuatan luar biasa!, Alkitab berkata, ”Orang yang bijak (berhikmat) lebih berwibawa daripada orang kuat, juga orang berpengetahuan daripada orang yang tegap kuat” (Amsal 24:5). Kadangkala kita mengeluarkan tenaga dan waktu yang banyak untuk sesuatu hal karena kurangnya hikmat. Dan tidak sedikit membawa kesulitan-kesulitan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Tuhan memberikan hikmat agar anda dan saya menangani setiap aspek dalam kehidupan kita dengan cara yang paling rohani dan cerdas. Hikmat akan membuat hidup kita mengalami hidup yang stabil.

Sharing:

· Ceritakanlah, pengalaman anda pada yang lain

  1. Kerendahan Hati.

Kerendahatian dengan motif yang rohani adalah kekuatan yang memberikan ketenangan dalam hati kita (Matius 11:28-29). Tidak ada tempat untuk kepura-puraan atau kepalsuan. Bila kerendahanhatian dilakukan dengan motif rohani, maka, kita tidak akan pernah merasa kehilangan apa pun. Kerendahan hati membuat kita dapat memaafkan ”kesalahan-kesalahan” dan damai sejahtera akan terus berlimpah dan membanjiri hati anda dan saya. ”Aku” hanya membuat kita mudah tersinggung, sakit hati, konflik. Membiarkan sakit hati memenuhi ruangan hati kita, sama seperti telur busuk yang berada di saku baju, kemana saja kita pergi akan menimbulkan aroma yang tidak sedap bagi orang lain. Sakit hati yang terus-menerus ada, akan mengorbankan orang terdekat kita dan orang lain.

Sharingkan;

· Menurut anda, bagaimana cara mengatasi masalah sakit hati?

· Pernakah anda mengalaminya?

  1. Atasi Kegagalan.

Sanggup mengatasi kegagalan adalah salah satu ciri dari orang yang memiliki kekuatan rohani. Suatu saat Allah rela terlihat ”gagal” ketika Ia rela tergantung di kayu salib demi satu tujuan. Dan hanya orang yang kuat dapat menanggung kehinaan dan akibatnya, ia terlihat seperti orang yang gagal. Terkadang Allah mengijinkan ”kegagalan” tiba-tiba hadir disaat kehidupan kita sedang menuju ke arah yang baik. Allah mengijinkan kegagalan masuk ke dalam kehidupan kita, agar kita belajar bergantung dan masuk ke dalam persekutuan bersama dengan Allah (Filpi 3:10). Bila kita berada dalam masa-masa kegagalan, berarti kita memerlukan sikap hati yang percaya.. yang lebih lagi kepada Tuhan.

Sharingkan;

· Menurut anda, mengapa Allah ijinkan kegagalan terjadi dalam kehidupan kita?

· Apakah Allah sedang bersikap tidak adil pada umat-Nya, bila kegagalan terus-menerus terjadi, bagaimana menurut anda?

Gs/komsel

Kekayaan Sejati

(Berfokus pada hal-hal yang benar dalam kehidupan)

Paul Caram/RS

“Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?”

Apa yang paling kita hargai dalam hidup ini? Apa yang kita harapkan? Dimanakah letak kerinduan dan harapan kita yang terdalam? Apakah kerinduan dan harapan kita itu terarah kepada hal-hal yang sementara atau kekal? Yesus berkata,” dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada.

Manusia menggunakan sebagian besar hidup mereka untuk mengerjakan hal-hal yang sementara dan dapat binasa: rumah yang indah, pendidikan, mata pencaharian, rekening yang besar di bank, keamanan, olah raga, dan lain-lain. Semua ini menuntut waktu, perhatian, tenaga, dan uang. Namun akhirnya, tidak satu pun dari hal-hal tersebut merupakan hal yang “lebih baik dan menetap sifatnya.”

Kalau begitu, apakah yang dimaksud dengan “kekayaan-kekayaan sejati” (Lukas 16:11). Harta-harta apakah yang patut kita kumpulkan di surga (Mat 6:20)? Bagaimana seharusnya kita menggunakan waktu dan harta kita? Investasi-investasi apakah yang akan mendatangkan keuntungan kekal terbesar? Apakah yang dapat kita bawa ke Surga tatkala kita meninggalkan hidup kita di dunia dan menuju ke tempat yang selanjutnya?

Bagaimana cara menghitung kekayaan kita? Alkitab banyak berbicara tentang subyek kekayaan. Ada kekayaan palsu, ada kekayaan sejati. Ada kekayaan yang tidak kelihatan dan kelihatan. Apakah saudara dan saya memiliki kekayaan yang lebih baik dan menetap sifatnya atau sebaliknya memiliki kekayaan yang menggantikan kekayaan yang sesungguhnya?

1. Kekayaan-kekayaan Palsu (Baca Lukas 12:20-21)

Yesus berkata, “berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu” (lukas 12:15), di dalam lukas 12:13-15, kita mendapati sebuah pertengkaran atas suatu harta warisan. Di dalam kasus ini, Tuhan tidak mendorong sang saudara untuk berjuang memperoleh bagian yang adil atau hak-hak yang sama. Ia melihat adanya suatu motif ketamakan di dalam diri laki-laki ini. Ia memperingatkan laki-laki ini, ‘walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu.” Ia berkata, ‘semua ini bukanlah kekayaan sejati; dan engkau tidak akan mendapat kebahagiaan darinya.”

2. Kekayaan yang lebih baik dan lebih menetap sifatnya

Ada dua hal mendasar yang dapat kita bawa ke dalam kehidupan mendatang:

a. Karakter kita: Siapa diri kita yang sesungguhnya: apa yang telah kita izinkan Allah masukkan ke dalam hidup kita.

b. Pekerjaan pekerjaan kita; hal-hal yang kudus yang kita masukkan ke dalam hidup orang lain sehingga mengubah hidup mereka.

Hal-hal yang termasuk di dalam kekayaan yang lebih baik dan lebih menetap sifatnya adalah:

a. Nama baik

Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas (Ams 22:1). Memiliki nama baik itu sama dengan dihormati Allah. Ia berkata, “siapa yang menghormati Aku, akan kuhormati (I Sam 2:30). Nama baik (kasih dan respek Allah terhadap kita). Ini datang karena terus-menerus memilih jalan Allah. Bila kita menyenangkannya-Nya, bukan saja Allah respek kepada kita tetapi Ia pun membuat manusia menghormati kita. Lihat Amsal 16:7.

b. Kaya akan pekerjaan yang baik (upah-upah di Surga). Sekalipun kehidupan adalah suatu pemberian yang tidak dapat diusahakan, tapi upah kita akan sesuai dengan pekerjaan/perbuatan kita. Semua perngorbanan yang dipersembahkan kepada Tuhan dengan tulus hati akan menghasilkan upah yang besar. Bahkan sebuah senyuman atau kebaikan kecil yang kita berikan akan diingat dan dibalas oleh Allah.

c. Membuat Orang lain kaya. (Zat kekal yang kita masukkan ke dalam orang-orang lain sehingga mengubah hidup mereka). Sebagian dari mahkota dan warisan kita adalah orang-orang yang Allah percayakan ke dalam pemeliharaan kita, dalam satu bentuk atau bentuk lain, termasuk juga keluarga kita. Kita harus melakukan investasi di dalam manusia, bukan di dalam benda-benda. Manusia itu kekal, sedangkan benda-benda tidak.

d. Kaya dalam Iman

Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman? “ (yak 2:5). Iman adalah kekayaan kudus lain dari Allah. Tidak semua orang memiliki iman (2 Tes 3:2). Bahkan di antyara oran-orang tebusan pun, setiap orang memiliki suatu ukuran iman, akan tetapi iman ini harus terus bertumbuh. Setiap orang yang memiliki iman adalah orang yang sangat kaya. Iman membuat kita berhasil melalui saa-saat yang gelap dan sulit. Iman menenangkan segala ketakutan kita. Iman mendatangkan kecukupan dan kesembuhan. Iman membuat jalan dimana kelihatannya tidak ada jalan lagi.

(KPR 3:6). “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”. Apa yang tidak dapat dicapai oleh pendidikan dan diploma, dan yang tidak pernah dapat dibeli dengan uang, Petrus memiliki otoritas untuk melakukannya melalui iman. Hanya dalam sekejap mat, orang yang tidak pernah berjalan itu dapat ‘berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.” Petrus dan Yohanes tidak memiliki titel kedokteran dari suatu universitas, tetapi mereka memiliki kuasa Allah yang tidak ternilai harganya karena mereka memiliki suatu hubungan yang berdasarkan iman. Orang-orang ini memiliki kekayaan yang sejati.









Anggota Komsel Janur Asri 5

Anggota KOMSEL JANUR ASRI :
1. Bpk. TK. Simon Manik,SE (host)/+62216893 8000
2. Ibu. Greet Lisbeth Samosir (host-wife)/+6221 68 6000 44
3. Sdr. Pieter Arya Nugraha Manik (host-son)/+6221 6843 0833
4. Pdt. Tony Wehantouw / +628159996314
5. Ny. Ira Tony W / +622192982300
6. Bp. Dedi / +62816746835
7. Ny. Dedy
8. Mama bp. Dedi
9. Prof.Andrianto / +62811 174 357
10.Ny. Andrianto
11.Bp.Thomas
12.Oma Mimi van Joost /+62813 1802 8707
13.Bp.Iwan
14.Ny.Maria
15.Ny.Stella
16.Bp. Elia Harefa
17.Bapak/Ibu yangtidak tercatat karena ibadah hanya sekali.